Pengamat: Hubungan PSSI dan Shin Tae Yong Tak Sehat

313
Hubungan Shin Tae Yong (kedua dari kiri) dan PSSI disebut sudah tak sehat. (Dok. PSSI)

JAKARTA, MitraNews.co — Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly menyebut ada hubungan yang tidak sehat antara Manajer Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong dengan PSSI. Bahkan, perang dingin yang terjadi di antara keduanya sudah terlihat lebih eksplisit.

Shin Tae Yong menandatangani kontrak dengan PSSI untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia pada Desember 2019. Pada Januari, pelatih asal Korea Selatan itu baru menjalani debut melatihnya di Jakarta.

Belum genap enam bulan melatih, Shin Tae Yong sudah melihat ada yang tidak beres di PSSI. Di masa pandemi Covid-19, tanpa izin PSSI ia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Korea Selatan.

Beberapa hari terakhir, Shin Tae Yong mengungkapkan keluh kesah di media Korea Selatan yang secara gamblang mengungkapkan ketidaknyamanan dia di PSSI. Dilansir media Korea Selatan, News.Joins, Shin Tae Yong mengatakan banyak hal aneh yang terjadi selepas ia menerima pinangan PSSI untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia.

Shin Tae Yong menyebut PSSI memberi kesempatan banyak bagi pelatih lokal. Tanpa menyebut nama, mantan pelatih Korea Selatan itu menyoroti sikap seorang staf pelatih yang tidak bertegur sapa dengannya setelah latihan di Thailand, bahkan pelatih tersebut meninggalkan posisinya dua bulan kemudian diangkat menjadi direktur teknik.

Baca Juga: PSSI Sudah Mepersiapkan Indra Sjafri Gantikan Shin Tae-yong Jika Dipecat

Pada 18 Februari lalu, PSSI resmi mengangkat Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik baru untuk mendampingi Danurwindo yang tengah mengalami masalah kesehatan. Selain itu, Shin Tae Yong juga menyoroti kisah Ratu Tisha Destria yang disebut telah dipecat PSSI dari posisi Sekjen pada April lalu.

Timnas Indonesia menjalani latihan kelima di pemusatan latihan perdana tim senior bersama Shin Tae Yong, Selasa (18/2).Shin Tae Yong saat menggiring para pemain Timnas Indonesia latihan di Jakarta. (CNN Indonesia/ Titi Fajriyah)
“Ini menunjukkan ada kondisi [hubungan] yang tidak sehat antara PSSI dan Shin Tae Yong. Kontrak Desember, Januari mulai melatih, sekarang sudah membuat informasi terbuka di media.”

“Saya anggap karena Shin Tae Yong adalah pelatih dengan reputasi yang bagus, level tinggi pernah membawa Korea Selatan menang atas Jerman di Piala Dunia, kemudian membawa Korea Selatan U-20 ke Piala Dunia, jelas apa yang diucapkannya tidak asal jeplak. Dia pasti sudah memperhitungkan konsekuensi dan risikonya,” jelas Tommy Welly.

Pernyataan yang dikatakan Shin Tae Yong di media Korea Selatan itu dianggap pengamat yang akrab disapa Towel itu sebagai ungkapan terhadap situasi dan kondisi tidak ideal yang dirasakannya. Itu merupakan reaksi atas sesuatu yang tidak diharapkannya.

Terlebih, PSSI menanggapinya dengan membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia. Baca Juga: PSSI Segera Gelar Rapat Mengenai Kelanjutan Kompetisi Liga 1 2020

“Istilah yang disampaikan juga sudah begitu eksplisit. Kalau publik menyebut perang dingin, ini levelnya sudah naik. Bahkan, Shin Tae Yong sudah berani menyebut nama. Respons federasi dengan membentuk Satgas semakin memperuncing situasi. Buat saya, jelas ini sangat memalukan dan tidak sehat bagaimana PSSI mengorganisir persiapan Timnas,” ujar Towel.

Bahkan, Towel memprediksi adanya dugaan PSSI sengaja untuk tidak membuat nyaman Shin Tae Yong yang diharapkan bakal memilih mundur. Sebab, jika PSSI dengan sengaja memecatnya, konsekuensi finansial berupa kompensasi dari perjanjian kontrak empat tahun di awal bakal cukup besar untuk dikeluarkan.

“Sebagai seorang pengamat dugaan saya arahnya situasi di mana Shin Tae Yong dibuat tidak nyaman, akhirnya akan terpaksa mundur. Karena bukan sesuatu yang tidak disadari dia buat pernyataan itu, dia paham situasi dan konsekuensinya.”

“Nanti siapa yang menggantikan posisi Shin Tae Yong adalah pelatih lokal yang sudah paham. Semua sudah menduga, tapi tidak perlu lah saya sebut namanya,” sebutnya.

Lanjut Towel, idealnya mantan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini layak kembali diberi kepercayaan. Namun, seperti diketahui Fakhri Husaini dikenal sebagai orang yang memegang prinsip sehingga tak mudah untuk membujuknya.

“Keseriusan Fakhri Husaini bersama Timnas Indonesia U-19 layak diberi kepercayaan. Secara objektif, Fakhri layak untuk menangani, tapi realistis dari indikasi yang terjadi pelatih lokal yang tidak perlu disebutkan namanya itu yang kemungkinan besar bakal memegang kendali,” ucap Towel.

Pernyataan Shin Tae Yong dan sikap yang diambil PSSI juga dipercaya Towel, dapat memperburuk citra federasi di mata dunia. Terlebih, Indonesia bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.

“Jelas kondisi ini akan memperburuk citra PSSI di mata dunia, apalagi pernyataan Shin Tae Yong sudah keluar di media. Citranya akan buruk karena pengelolaan organisasinya jelek. Belum lagi keberadaan Satgas, apakah bisa menyejukkan situasi atau malah menambah panas kondisi. Yang jelas pasti tidak akan membuat nyaman pelatih yang punya reputasi sekaliber Shin Tae Yong,” tutup Towel.

Sc: CNN