Gubri Libatkan Dinas Kesehatan Agar Perusahaan Disiplin Protokol Kesehatan

353
gubri-minta-perusahaan-disiplin-protokol-kesehatan-libatkan-dinas-kesehatan-untuk-tracing
Poto Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar

PEKANBARU, MitraNews.co – Untuk memastikan pemutusan mata rantai penyebaran covid-19, yang masih meningkat di Provinsi Riau. Gubernur Riau, bersama Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi, Danrem 031 WB, Syech Ismed, Bupati Siak Alfredi, Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir, asisten III Setdparov Riau, Syahrial Abdi, mulai mengunjungi perusahaan-perusahaan yang terdapat banyak kasus positif Covid-19. Salah satunya di perusahaan Indah Kiat, di Kabupaten Siak, Selasa (18/8).

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Riau bersama rombongan telah mendapatkan penjelasan dari pihak perusahaan, yang disampaikan oleh Senior Executive IKPP Hasan. Dimana dari perusahaan mereka telah menjalankan protokol kesehatan, selama masa pandemi covid-19. Namun dalam bulan ini terjadi kasus covid-19 terhadap karyawannya.

“Kami telah menjalankan protokol kesehatan terhadap karyawan yang masuk kerja. Dan karyawan kami yang terpapar covid telah dirawat, ada yang sudah sembuh dan ada yang masih dirawat,” ujar Hasan.

Gubernur Riau, Syamsuar, setelah mendapatkan informasi tersebut, meminta kepada pihak perusahaan agar melibatkan tim kesehatan yang ada di Kabupaten Siak, maupun dengan Diskes Provinsi, untuk melakukan tracing dan tracking terhadap kasus positif covid-19 yang terjadi di perusahaan.perwakilan-rumah-sakit-malaysia-di-indonesiaBaca Juga: Malaysia Tutup Sementara Kunjungan Berobat Ke Penang

“Apa yang terjadi saat ini harus meningkatkan disiplin dari pihak perusahaan. Sekarang terjadi klaster perusahaan dan ini aset nasional, dan banyak dampaknya. Kami sengaja turun ingin melihat sejauh mana penanganan covid-19, untuk memutus mata rantai penyebarannya,” ujar Gubri

“Yang disampaikan pak Hasan cukup lengkap. Tapi pelaksananannya dilapangan, jujur masih dalam area perusahaan tidak pakai masker, tidak disiplin ini harus lebih diketatkan lagi. Dalam penanganannya jangan hanya sekedar saja, harusnya dari dinas kesehatan, bukan hanya dari perusahaan, tracingnya, tracking, termasuk survailand. Dan tidak boleh tertutup,” pinta Gubri.

 

Gubri Menceritakan

Pada awal masuknya covid-19 di Riau, bulan Maret lalu, ia telah menyurati seluruh perusahaan untuk menjalankan protokol kesehatan. Terutama masuknya orang luar yang membawa wabah covid-19, dan dalam beberapa bulan tidak ada kasus covid-19 di perusahaan. Namun pada bulan Juni hingga Agustus, mulai terjadi peningkatan kasus covid perusahaan termasuk klaster kantor dinas.

“Penanganan covid-19 melihat ada tran naik yang tinggi terutama di Siak, Kampar, dan Pekanbaru. Sekarang ada tiga daerah ini zona orange, kita tidak mengharapkan zona merah. Awalnya di perusahaan sudah senang kami, pertama sekali kena covid awal maret di Riau tidak ada kasus. Kami buat surat seluruh perusahaan yang ada di Riau, agar mewaspadai pencegahan covid-19 sampai bulan Juli tidak ada yang positif dan inibprestasi. Tapi sekarang mulai meningkat, karena memang kurang disiplin dalam penerapan protokol kesehatan,” kata Gubri.