Apa Salah Dini Dianiaya hingga Tewas oleh Ronald Anak Anggota DPR RI?

104
Gregorius Ronald Tannur, anak Anggota DPR RI F-PKB yang menganiaya Dini hingga tewas. (Foto: ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO)

MitraNews.co, Surabaya – Suasana malam yang seharusnya menyenangkan bagi Dini Sera Afrianti (29), dini hari itu berubah mencekam. Padahal, sebelum malam jahanam itu terjadi, perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat itu sempat bercengkerama dengan Gregorius Ronald Tannur (31), kekasihnya.

Ronald yang merupakan anak dari Anggota DPR RI Fraksi PKB, Edward Tannur sempat mengajak Dini untuk makan bersama di kawasan GWalk, Citraland. Pasangan yang selama 5 bulan terakhir tinggal bersama di Apartemen Tanglin Orchard Surabaya Barat itu lantas diundang karaoke di Blackhole KTV.

Di tempat karaoke yang berada di salah satu lantai Lenmarc Mall, Surabaya itulah mereka berkumpul bersama teman-teman Ronald, bernyanyi bersama di bawah pengaruh alkohol setelah menenggak tequila.

Entah apa salah Dini, sikap Ronald kepadanya tiba-tiba berubah. Begitu keluar dari room 7 Blackhole KTV, salah seorang petugas keamanan menyaksikan keduanya terlibat cekcok bahkan hingga masuk lift.

Di dalam lift itulah kaki kanan Dini ditendang oleh Ronald hingga jatuh dalam keadaan duduk. Kemudian Ronald yang masih menenteng botol tequila 2 kali memukul kepala dini dengan benda keras itu.

Lift itu sampai di basemen tempat Ronald memarkir Innova abu-abu metalik miliknya. Dini yang kesakitan berlari keluar lebih dulu lalu duduk bersandar di pintu kiri Innova milik Ronald. Dia mungkin tak menduga apa yang kemudian dilakukan oleh kekasihnya.

“Sesampai di parkiran basement Lenmarc masih terjadi pertengkaran atau cekcok, korban DSA keluar dari lift mendahului saksi GR dan sambil main handphone (hingga) di depan mobil Inova nopol B 1744 PW berwarna abu-abu metalic yang milik GR,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce.

Ronald yang sudah berada di kabin sopir tiba-tiba menancap gas Innova itu banting setir ke kanan hingga Dini yang bersandar kehilangan keseimbangan dan sebagian tubuhnya terlindas ban mobil itu. Perempuan malang itu bahkan sempat terseret sejauh kurang lebih 5 meter di parkiran basemen itu.

Motif penganiayaan belum diungkap.

Meski telah mengungkap kronologi lengkap penganiayaan itu, hingga kini polisi belum mengungkap apa motif Ronald menganiaya Dini? Termasuk apa yang menyebabkan Dini meninggal.

Tim Dokter Forensik RSU dr Soetomo dr Reni Sumulyo hanya membeberkan sejumlah luka yang dialami Dini dari hasil autopsi yang dilakukan pada 4 Oktober 2023 pukul 23.30 WIB.

“Pada pemeriksaan luar, kami menemukan luka memar pada kepala sisi belakang, kemudian pada leher kanan kiri, pada anggota gerak atas, pada dada bagian kanan dan tengah, pada perut kiri bawah, pada lutut kanan, pada tungkai kaki atas atau paha kemudian pada punggung tangan,” beber dr Reni.

Dia menambahkan bahwa dalam tubuh Dini juga ditemukan luka lecet pada anggota gerak atas. Sedangkan pada pemeriksaan dalam, ditemukan resapan darah pada otot leher atau lapisan kulit bagian leher kanan dan kiri.

“Kemudian patah tulang disertai resapan darah pada tulang iga kedua sampai lima. Kemudian ada luka memar pada organ paru dan luka pada organ hati,” imbuhnya.

Sederet luka ini didapati Dini usai menerima penganiayaan dari Ronald. Salah satunya soal pemukulan kepala korban dengan botol Tequila.

Sebelum mengalami penganiayaan oleh Ronald, Dini sempat membuat konten terakhir di TikTok yang isinya bernuansa curahan hati. Dalam video itu dini mengungkapkan bagaimana seorang cewek mati-matian menjaga hati cowoknya, sebaliknya sang cowok justru mati-matian untuk atau mematikan.

“Cwe nya mati-matian jaga hati buat cwo nya, eh cwo nya mati-matian buat matiin cwe nya,” begitu tulis Dini dalam video TikTok di akun @bebyandine yang dilihat detikJatim.

Video itu diunggah Dini beberapa jam sebelum dirinya dan kekasihnya mengunjungi Blackhole KTV, Lenmarc Mall, Surabaya pada Selasa (3/10) malam. Setelah itu dia dianiaya dan dinyatakan meninggal pada Rabu (4/10/2023) dini hari.

Kuasa Hukum keluarga Dini, Dimas Yemahura Al Farauq mengatakan bahwa selama ini Dini memang kerap mendapatkan perlakuan kasar dari Ronald. Meski telah mendapatkan penganiayaan berulang kali, Dini tak pernah memberi kabar kepada keluarganya di Sukabumi, Jawa Barat.

Selama ini, keluarga mengetahui hubungan Dini dengan putra anggota DPR RI dari fraksi PKB ini baik-baik saja. Terakhir kali Dini menghubungi keluarganya dia hanya mengeluhkan sakit, tapi tidak menyampaikan bahwa dirinya menjadi korban penganiayaan oleh Ronald.

“Infonya, dalam kurun waktu 5 bulan mereka berhubungan memang beberapa kali Saudara Andini mengalami hal seperti ini. Tapi yang paling parah bahkan saat dianiaya kemarin Saudara Andini sempat juga mengirimkan VN (Voice Note) kepada salah satu temannya,” kata Dimas.

Kini Ronald yang telah ditetapkan tersangka telah ditahan oleh polisi. Anak Anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu akan dijerat dengan dua pasal. Yakni pasal 351 dan 359 KUHP tentang Penganiayaan.

“Dengan sangkaan pasal 351 ayat 3 KUHP dan atau Pasal 359 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara,” ujar Pasma.

Source : detik.com