PEKANBARU, MitraNews.co – Petugas Polsek Tampan terpaksa menghadiahi St dan FH sebutir timah panas di masing-masing sebelah kakinya. Lantaran dua orang yang merupakan pelaku jambret hingga korbannya meninggal dunia itu mencoba melawan saat hendak diamankan pada Sabtu (05/12/20) kemarin.
Dalam siaran persnya Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita menjelaskan setelah melakukan perburuan sejak beberapa waktu lalu, pihaknya akhirnya berhasil cokok dua orang pelaku jambret itu. Keduanya ditangkap di wilayah Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru.
” Keduanya berhasil kita tangkap pada Sabtu, (05/12/20) kemarin,” terang Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita, Senin (07/12/20).
Ia menjelaskan, penyelidikan kasus ini diawali sejak perkara penjambretan itu terjadi pada Sabtu, (21/11/20) lalu. Penyelidikan itu akhirnya membuahkan hasil dan langsung mengamankan Silam yang kala itu menguasai sebuah Handphone hasil kejahatan itu. Dari keterangan Silam handphone milik korban itu didapatkan dari Sutrisno.
“Kita langsung kembangkan dan menangkap St. Darinya kita ketahui terdapat pelaku lain yakni FH. Kita langsung tangkap,” bebernya.
Diterangkannya St adalah pemilik kendaraan yang digunakan FH saat beraksi kala itu. Ia juga mendapatkan bagian dari hasil rampasan yang dilakukan oleh FH sebagai yah sewa motor itu. ” Dari pemeriksaan sementara, hasil rampasan itu digunakan untuk pesta narkoba di rumah St,” tuturnya.
Sebagai pengingat, seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Masriati (48) menjadi korban penjambretan twrsebut. Ia juga akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RS Awal bros Panam Pekanbaru, lantaran terjatuh dari motor usai dijambret kedua pelaku.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 05.15 pagi Sabtu (21/11/20) kemarin. Selain menyebabkan meninggal dunia, pelaku juga membawa kabur uang senilai Rp5 juta dan beberapa barang berharga milik korban lainnya.
Kejadian ini bermula saat korban bersama dua anaknya tengah mengendarai sepeda motor Yamaha Mio J bernopol AG 2967 OT melintas di jalan Naga sakti tepatnya di depan stadion utama Riau. Tiba-tiba dari arah belakang, datang seorang pelaku laki-laki yang tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor. Pelaku langsung menarik handphone yang sedang dipegang oleh salah seorang anak korban yang bernama Sinta.
“Namun pelaku tak berhasil mendapatkan hendphone itu. Tapi kendaraan korban oleng dan ketiganya terjatuh. Saat itu korban pingsan, sedangkan pelaku kembali datang dan mengambil tas korban dan pergi,” tuturnya Ambarita.
Lalu dengan ketakutan, anak korban lantas menghubungi Hartono yang tak lain adalah ketua RW tempat mereka tinggal untuk meminta tolong. Tak lama wargapun datang dan membawa korban ke rumah sakit, karena tak sadarkan diri.
Namun nahas, korban tak terselamatkan meski telah mendapatkan perawatan di rumah sakit tadi. Korban lantas dibawa pihak keluarga untuk disemayamkan.
sumber: riauterkini.com