
BERAU, Mitranews.co – Laporan polisi dugaan intimidasi terhadap pemilik media siber di Berau, Indra Teguh berjalan tanpa kepastian. Sudah tiga bulan berlalu sejak Teguh melaporkan ke kepolisian. Namun hingga kini, kasus tersebut belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Indra, yang juga Ketua Harian SMSI Provinsi Kaltim didampingi kuasa hukumnya, telah secara resmi melaporkan peristiwa tersebut ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Berau.
Ia menyatakan masih percaya aparat penegak hukum mampu menuntaskan persoalan ini, tetapi kecewa karena prosesnya terkesan lambat.
“Kasus ini sudah berlarut-larut, sudah berlangsung berbulan-bulan tanpa kejelasan,” ujarnya kepada wartawan.
Indra menegaskan, apabila menurut penyidik tindakan sekelompok orang yang datang ke kediamannya sambil berteriak-teriak dianggap tidak memenuhi unsur pidana, maka pihak kepolisian sebaiknya mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).
“Saya melaporkannya secara resmi. Kalau memang tidak ada unsur pidananya, sebaiknya diterbitkan SP3 agar ada kejelasan hukum,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa insiden tersebut berdampak psikologis terhadap keluarganya yang masih mengalami trauma hingga kini.
“Ini jelas tindakan premanisme. Padahal, salah satu fokus utama kepolisian saat ini adalah memberantas aksi preman. Tapi kenapa penanganan kasus ini malah berlarut-larut dan terkesan tidak tegas?” ucap Indra.
Dikonfirmasi terpisah oleh awak media Kanit Pidum Satreskrim Polres Berau, Ipda Sunarto memilih bungkam. Ia menyarankan awak media mengkonfirmasi ke Humas. “Silakan konfirmasi ke bagian humas,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp.
Sementara Kasi Humas, AKP Ngatijan yang diminta konfirmasi menyampaikan masih berada di Balikpapan dan berjanji akan menindaklanjuti kasus tersebut setibanya di Berau.
“Nanti setelah kembali ke Berau akan saya cek sejauh mana perkembangannya,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, sejumlah orang tak dikenal sempat mendatangi rumah Indra Teguh tanpa izin. Aksi ini diduga berkaitan dengan pemberitaan soal dugaan aktivitas tambang batu bara ilegal di wilayah Berau yang diungkap media. (ab)